“FUNGSI DAN PERAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN PASAMAN BARAT TERCINTA”
Oleh; Hanif Muslim
Posisi Mahasiswa dalam Rencana Pembangunan Pasaman Barat, apabila dilihat langsung dalam tataran aplikatif seringkali menghadapi barbagai macam kendala. Untuk itu, dalam hal ini diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen yang ada di Kabupaten Pasaman Barat, baik Muspida, LSM, ORMAS, Media Massa, dan juga mahasiswa ( IMAPASBAR) itu sendiri. Dalam memberikan partisipasi aktif dalam pembangunan di Pasaman Barat ini, tidak terlepas dari dua posisi mahasiswa sebagai bagian inheren dari sebuah Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi dengan Tri Dharma Perguruan Tingginya, dan yang kedua posisi mahasiswa sebagai bagian dari gerakan mahasiswa yang mengedepankan kekritisan. Sebagai manifestasi dari Tri Dharma perguruan tinggi, maka sudah saatnya mahasiswa Pasaman Barat yang berada di kampus-kampus Perguruan Tinggi di Sumatera Barat berperan aktif dalam proses pembangunan di Pasaman Barat. Dalam hal ini maka diperlukan adanya kerjasama yang berkesinambungan antara Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dengan berbagai macam perguruan tinggi yang ada. Hampir seluruh bidang yang menunjang pembangunan di Pasaman Barat, berkorelasi dengan bidang-bidang keilmuan yang dipelajari di kampus-kampus yang ada. Bidang- bidang yang sangat strategis seperti teknologi, pendidikan, pertanian, pemerintahan, keagamaan, lingkungan, ekonomi dsb, semuanya tersedia di kampus-kampus besar maupun kecil, dari pusat pemerintahan,kabupaten kota sampai ke yang terendah di tingkat kecamatan, di kecamatan Lembah Melintang, Ujunggading sendiri telah ada Sekolah Tinggi, yaitu ; YAPTIP dan UBK. Sudah selayaknya menjadikan mahasiswa lebih confident dan Agresif dalam mendukung setiap proyek-proyek pembangunan di Pasaman Barat dengan dilandasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di atas. Sebagai gerakan mahasiswa, posisi mahasiswa tidak kalah strategis, bahkan sangat mempunyai determinasi yang besar dalam menciptakan stabilitas pemerintahan dan good governance di Pasaman Barat.. Kiranya, sangat disayangkan apabila nasib sekian juta warga Pasaman Barat, hanya dibebankan pada sosok Bupati dan wakil Bupati saja, tanpa ada partisipasi aktif dari gerakan mahasiswa dan elemen-elemen lain. Kontinuitas pembangunan harus tetap berjalan dengan didasarkan pada good governance dan sinergitas yang baik antara pemda, pemprov dengan parlemen. Dari sini, maka kita bisa berharap banyak terciptanya clean government, sebuah pemerintahan yang bersih, efektif, dinamis, dan populis dalam merealisasikan visi pembangunan Pasaman Barat 2010-2015, yaitu Tercapainya masyarakat Pasaman Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera. IMAPASBAR, Inilah sebuah wadah yang akan menyatukan langkah kita dalam Pembangunan Pasaman Barat kedepan.
Allahu Akbar....!!! Allahu Akbar...!!! Allahu Akbar...!!!
Berikut Peran serta generasi muda dalam pembangunan yang saya kutip dari tulisan Drs. Akhmad Elvian di Google Search
Peran serta generasi muda dalam pembangunan
ü Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini justru banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang yang ada. Pemuda atau generasi muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk kemajuan antara lain:
ü Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pemuda harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita perjuangannya. Pemuda atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi asset yang potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin perubahan. Pemuda atau generasi muda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Mereka memahami dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian proses kaderisasi formal dan informal dalam organisasi serta interaksi kuat dengan berbagai lapisan sosial termasuk dengan elit penguasa akan menjadi pengalaman (experience) dan ilmu berharga untuk mengusung perubahan.
ü Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh kekuatan generasi muda atau pemuda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur. Namun bersatunya pemuda dalam satu perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, syarat dasar moral perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi dan perilaku moral kepentingan suatu kelompok. Kedua, kesamaan agenda perjuangan secara umum Ketiga, terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam perjuangan bersama, sesuatu yang sensitive dalam kebersamaan.
ü Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda. Nasionalisme adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa. Visi reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter seharusnya juga dapat memacu dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk memulai setting agenda perubahan.
ü Menguatkan semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jatidiri daerah. Semangat kebangsaan diperlukan sebagai identitas dan kebanggaan, sementara jatidiri daerah akan menguatkan komitmen untuk membangun dan mengembangkan daerah. Keduanya diperlukan agar anak bangsa tidak tercerabut dari akar budaya dan sejarahnya.
ü Perlunya kesepahaman bagi pemuda atau generasi muda dalam melaksanakan agenda-agenda Pembangunan. Energi pemuda yang bersatu cukup untuk mendorong terwujudnya perubahan. Sesuai karakter pemuda yang memiliki kekuatan (fisik), kecerdasan (fikir), dan ketinggian moral, serta kecepatan belajar atas berbagai peristiwa yang dapat mendukung akselerasi perubahan.
ü Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya. Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih menjadi bidang eksklusif bagi sebagian orang termasuk generasi muda. Pemuda harus menyadari , bahwa sumber daya (resource) negeri ini sebagai aset yang harus dipertahankan, tidak terjebak dalam konspirasi ekonomi kapitalis.
Refleksi pada Acara “Seminar Regional Kabupaten Pasaman Barat”
Minggu 19 Desember 2010 di Aula Fakultas Ushuluddin, IAIN “IB” Padang, Pemateri Ibunda Hj. Emma Yohanna (Anggota DPR RI-komite 3 Sum-Bar)
Terselenggara Atas Kerjasama Komisariat IMAPASBAR IAIN “IB”, UNAND, UNP, UBH, dan STKIP.
0 komentar:
Posting Komentar